“Tears will not erase your sorrow; hope does not make you successful; courage will get you there.” Air mata tidak akan menghapus dukamu; berharap tidak akan membuatmu
sukses; hanya keberanian yang bisa membawamu kesana. Johni Pangalila
Setiap hari kita mempunyai peluang yang menguntungkan, entah itu
dalam skala kecil maupun besar. Bila kita cukup berani, maka
peluang-peluang tersebut akan menjadi keberuntungan yang besar. Sebab
keberanian akan menimbulkan aksi yang signifikan.
Keberanian adalah suatu sikap untuk berbuat sesuatu dengan tidak
terlalu merisaukan kemungkinan-kemungkinan buruk. Aristotle mengatakan
bahwa, “The conquering of fear is the beginning of wisdom. Kemampuan
menaklukkan rasa takut merupakan awal dari kebijaksanaan.”
Artinya, orang yang mempunyai keberanian akan mampu bertindak
bijaksana tanpa dibayangi ketakutan-ketakutan yang sebenarnya merupakan
halusinasi belaka. Orang-orang yang mempunyai keberanian akan sanggup
menghidupkan mimpi-mimpi dan mengubah kehidupan pribadi sekaligus
orang-orang di sekitarnya.
Beberapa abad yang silam Virgil mengatakan, “Fortune favors the
bold. – Keberuntungan menyukai keberanian.” Marilah kita belajar dari
para tokoh olah raga yang mempunyai prestasi berskala internasional,
yaitu Carl Lewis, Michael Jordan, Marilyn King dan lain sebagainya.
Mereka mempunyai keberanian yang tinggi untuk menepis segala
kekhawatiran akan keterbatasan dalam diri mereka. Karena itulah mereka
mampu berprestasi di bidang olah raga dan tampil sebagai tokoh yang
berkarakter.
Kita juga mempunyai peluang yang sama besar di bidang yang sama
ataupun di bidang lain, misalnya di bidang seni, politik, bisnis, ilmu
pengetahuan, filsafat dan lain sebagainya. Tetapi apakah kita sudah
mempunyai cukup keberanian menangkap peluang yang datang setiap hari
itu dan mengubahnya menjadi prestasi hidup?
Hanya diri kita yang mampu mengukur apakah keberanian kita cukup
besar? Marilyn King mengatakan bahwa keberanian kita secara garis besar
dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu visi (vision), tindakan nyata (action),
dan semangat (passion). Ketiga hal tersebut mampu mengatasi rasa
khawatir, ketakutan, dan memudahkan kita meraih impian-impian.
Berdasarkan visi atau tujuan yang ingin kita capai, satu hal yang
terpenting adalah kita harus menciptakan kemajuan. Menurut Vince
Lombardi, seorang pelatih rugby ternama di dunia, upaya menciptakan
kemajuan akan berjalan secara bertahap. Adanya perubahan menjadikan
diri kita berani membuat kemajuan yang lebih besar. Karena itu Anthony
J. D’Angelo menegaskan, “Don’t fear change, embrace it. – Jangan pernah
takut pada perubahan, tetapi peluklah ia erat.” Maka perjelas visi,
supaya berpengaruh signifikan terhadap keberanian.
Sementara itu, peluang datang terkadang dengan cara yang tidak
terduga. Samuel Johnson mengatakan bahwa, “Whatever enlarges hope will
also exalt courage. – Apapun yang dapat memperbesar harapan, maka ia
juga akan meningkatkan keberanian.” Artinya, tindakan kerja untuk
mengubah peluang akan meningkatkan harapan sekaligus keberanian
memikirkan kemungkinan-kemungkinan terbaik atau menanggung resiko
kegagalan sekalipun. Jika sudah mengetahui secara pasti apa yang kita
inginkan dan sudah melakukan tindakan, maka hal itu akan meningkatkan
keberanian untuk tidak pernah menyerah sebelum benar-benar berhasil.
Faktor ketiga yang berpengaruh terhadap tingkat keberanian adalah
semangat (passion). Mungkin kita akan terinspirasi semangat seorang
olah ragawan Carl Lewis. Dirinya tidak merasa khawatir atau takut akan
mengalami kekalahan dalam pertandingan karena ia mempunyai semangat
yang tinggi. Semangat Carl Lewis memompa keberaniannya melewati
bermacam kesulitan, sehingga ia berhasil meraih 22 medali emas
diantaranya : 9 dari olimpiade/Games, 8 dari World Championship, 2 dari
Pan America Games.
Ayahnya adalah orang yang paling berjasa dibalik keberaniannya itu.
Ayahnya adalah orang yang tidak pernah bosan memberikan dorongan
motivasi. Sehingga ketika ayahnya meninggal dunia pada tahun 1987
akibat serangan penyakit kanker, Carl Lewis menguburkan salah satu
medali emas dari perlombaan lari 100 m yang paling disukai ayahnya. Dia
berjanji untuk mendapatkan kembali medali itu. Semangat Carl Lewis
meningkatkan keberaniaannya menembus halangan, hingga ia kembali
berhasil mengumpulkan 9 medali emas beberapa tahun kemudian.
Carl Lewis adalah salah satu contoh orang sukses. Ia mempunyai
keberanian yang tinggi untuk melakukan sesuatu yang tidak bisa atau
tidak akan pernah dikerjakan oleh orang-orang yang biasa-biasa saja.
Mereka konsisten menciptakan kemajuan terus menerus. Ekhorutomwen
E.Atekha menerangkan, “All you need to keep moving is your ability to
keep being courageous. – Segala sesuatu yang menggerakkan dirimu adalah
kemampuanmu untuk memacu keberanian.” Mereka senantiasa mempunyai
keberanian yang tinggi untuk mengubah kehidupan karena mereka mempunyai
visi, melakukan aksi dan mempunyai semangat yang luar biasa.*
0 komentar:
Posting Komentar